Penangkal petir konvensional adalah sebuah rangkaian alat anti petir sederhana bersifat pasif hasil adopsi franklin rod yang pertama kali ditemukan oleh penemu penangkal petir yaitu Benjamin Franklin seorang Tokoh bangsawan dari Amerika Serikat. Penangkal petir konvensional masih bersifat pasif karena bekerja dengan cara menunggu muatan ion pada awan berkumpul seutuhnya hingga meluber dan mencari pembuangan alami muatan ion yang meluber tersebut yaitu bumi.
Hingga saat ini penangkal petir konvensional masih banyak digunakan untuk melindungi rumah atau obyek yang memiliki ukuran cukup kecil karena sifatnya yang pasif tersebut.
Kekurangan & Kelebihan Penangkal Petir Konvensional
Kekurangan penangkal petir konvensional adalah :
Bersifat pasif dengan cara kerja menunggu sambaran / luberan muatan ion yang ada di awan, sehingga kemungkinan tersambar petir dengan kekuatan diatas 300 Kva lebih besar kemungkinan terjadi sehingga tingkat radiasi cosmic dan kemungkinan induksi pun lebih besar. Tidak mempunyai jangkauan radius proteksi karena tidak memiliki teknologi yang dimiliki penangkal petir elektrostatis yaitu teknologi Early Streamer Emission (ESE) sehingga dalam penggunaan tidak mampu melindungi area yang cukup luas. Karena bersifat pasif dan tidak memiliki kekuatan jangkauan radius proteksi maka untuk obyek seperti rumah mewah atau bangunan lainnya yang memiliki ukuran bangunan masuk kategori luas maka dibutuhkan lebih banyak tombak penerima penangkal petir dengan jarak antar tombak adalah maksimal 5-6 meter.
Kelebihan penangkal petir konvensional hanya lebih kepada efisiensi biaya bagi anda yang memiliki budget minim, dengan catatan hanya untuk melindungi benda yang tidak memiliki area yang cukup luas seperti rumah tinggal biasa.
One thought on “Penangkal petir konvensional”
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?